Meskipun dampak krisis keuangan global 2007 masih terasa sampai saat ini khususnya di negara-negara yang mengandalkan pertumbuhan ekonominya pada ekspor luar negeri, namun Indonesia mampu tumbuh 4, 5 persen pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi ini cukup besar jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang mengalami pertumbuhan ekonomi negatif akibat krisis global. Pertumbuhan ekonomi ini disumbangkan oleh sektor konsumsi yang tumbuh sebesar 4, 9 persen, dan investasi sebesar 3, 3 persen, namun pada sektor ekspor masih tercatat tumbuh minus 9, 7 persen. Jadi sumber pertumbuhan ekonomi masih ditentukan oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga, sektor ini menyumbangkan 58, 6 persen terhadap pembentukan nominal PDB yang mencapai Rp 5. 613, 4 trilliun, sedangkan ekspor dan investasi masing-masing hanya berkontribusi sebesar 24, 1 persen dan 31, 1 persen. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga bukan berasal dari tumbuhnya pendapatan rumah tangga tapi diakibatkan meningkatnya jumlah kredit rumah tangga dari sektor perbankan. (More …)